(ini hanya cerita fiktif belaka, kalo ada persamaan nama,tempat dan cerita harap maklum yaaa ,hehehe .. )
Setiap jam setiap hari memang berbeda, ada aja hal menarik membosankan dan rasa yang lainnya yang pernah manusia alami, seperti pula aku, Layla gadis yang masih mencari jati diri, mencari tujuan hidup, kemana akan melangkah dan jalan mana yang akan aku pilih.
Awalnya
aku mulai kisahku saat aku berusia 17th, sekolah ikut les jalan-jalan dan segudang urusan yang lain, kegiatan yang umumnya remaja lakukan pada saat itu, tapi ada hal yang menarik dalam kisah ini, apa lagi kalo bukan urusan cinta, dalam keadaanku saat ini bisa di bilang cinta monyet, maklum di lingkungan sekolah aku bisa di bilang cewek yang pendiam gag terlalu terkenal dalam "komunitasku".
Dalam lingkungan keluargaku, aku anak bungsu dari empat bersaudara, makanya aku masih dimanja, ketiga kakakku sudah memiliki keluarga kecil. keuntungan dari keadaan ini , kalo aku minta apa2 pasti di turuti, karena tinggal aku aja yang tiap hari menghiasi canda tawa rumah ini.
ayah bundaku termasuk orang tua yang super sibuk, pekerjaan ayah sebagai seorang arsitek yang kebanyakan bekerja dilapangan, dan bundaku yang membuka sebuah butik gag jauh dari rumah.
Rumit
masalah cinta cintaan memang bukan hal yang asing dalam hidupku, mulai sekolah menengah pertama aku udah mulai merenda kisah indah ini, mulai dari sekedar simpati ke kakak kelas sampai suka ke orang yang rada gag tepat,hehe...
udahlah kita tinggalkan masa itu, sekarang aku udah sekolah di sekolah menengah atas ternama di kotaku. belajar belajar dan belajar itu saja, rasanya bosan, tapi eits itu gag bertahan lama, berawal dari kesenanganku oleh band terkenal "ungu" yang akan datang ke kotaku, seperti cewek kebanyakan aku memburu mereka hingga ikut keramaian roadshow dikotaku, tapi bukan ini yang menarik, Ressa cowok yang aku temui dalam roadshow itu,dia salah satu anggota EO dalam acara itu,ini pertama kali kami bertemu walaupun sebelumnya kita udah saling komunikasi di dunia maya. lama setelah pertemuan itu kita sering bertemu dan bisa disebut pedekate dan berakhir dengan ikatan itu, "kita pacaran nih?" walopun kau bilang dari kejauhan sana aku tak langsung meng"iya"kannya. santai saja dulu, berkali dia nembak aq tapi akhirnya aku iyakan saja, toh bisa buat aku semangat dalam sekolahku, meskipun kiat beda sekolah dan dia satu tingkat di atasku.
hari2ku terasa lebih hidup karena ada dia di sampingku, tapi tunggu dulu, dengan kebahagiaanku ini ternyata ada seorang yang kecewa,Panji. kakak kelas 1 tingkatan di atasku,aku mengenalnya lewat acara sekolah setahun lalu. tapi aku gag ngeh karena dia terkenal siswa yang agak "aktif".
dua tahun berjalan,antar jemput sekolah udah biasa, wajib ketemu tiap hari, malem minggu gag pernah absen, harus hang out gmn pun caranya. sifatnya yang terlalu overprotektif ini karena dia punya cewek lain, putus nyambung gag bisa di hindari. dan akhirnya putus beneran pas aku lulus SMA, 2 tahun bersamanya hilang gitu aja,mungkin bukan jodoh.
dan akhirnya aku harus pergi dari tempatku belajar saat ini, LULUS SMA !! yeyeyey ..
tak pernah aku bepikir mau nerusin ke perguruan tinggi di kotaku, ku ingin seperti temen-temenku yang kuliah di luar kota, aku putuskan memilih kota gudeg jogja,mendaftar di universitas pilihan, jurusan psikologi.
tempat baru
Untuk ketiga kalinya, aku menginjak kota ini,jogja. tapi tujuan kali ini berbeda,jika dua kesempatan lalu aku dan keluarga berlibur,
tapi kali ini aku mencoba kesuksesan pendidikan di kota, disalah satu kampus yang cukup ternama. perkenalan pertama dengan lingkungan baru adalah
dikawasan tempat tinggalku ini, untunglah aku tak perlu sendirian kos atau kontrak seperti teman yang lain, salah satu kakakku tinggal disini jadi untuk beberapa tahun kedepan aku tinggal bersamanya.
Menjadi mahasiswa baru membuatku agak canggung ,karena hampir tidak ada teman yang aku kenal. "haduh.. dimana ya kelas q?gumamku," kamu fakultas apa?" tanya seorang cowo di sebelah ku,"fakultas psikologi"jawabku sembari bingung melihat papan pengumuman di depanku,"kelasmu ada dilantai 2"jawabnya,jawabnya sambil menunjuk papan pengumuman yang berisi denah kampus ini."oya terimakasih"aku langsung bergegas ke kelas ku.
karena terburu buru aku sampai lupa menyanakan namanya, itung2 menambah teman baru. "lagi nungguin siapa?" suara yang pernah q dengar sebelumnya,ternyata cowok yang tadi, "aku nungguin kakakku",jawabku,sambil melihat jam tanganku, "aku Romeo,anak fakultas teknik industri"sambil mengulurkan tangannya berharap aku membalasnya," a a aku Layla,anak psikologi"balasku,"iya aku udah tahu klo kamu anak psikologi"jelasnya, dan perbincangan siang itu membuat kami semakin akrab, untunglah hari pertama kuliah aku sudah mendapat teman yang menyenangkan seperti dia. Semakin lama pertemuan kita semakin intens,hampir setiap hari kita bertemu walopun kita berbeda fakultas. Meme, sebutan yang dia berikan kepadaku, mungkin karena dia kesulitan menyebut nama asliku, tak apalah tak begitu buruk untuk di dengar. hampir setiap pagi dia sms,sekedar menanyakan jadwal kuliah q, aku mengartikan kedekatan ini sebagai persahabatan, karena tak sedikitpun aku berpikir untuk hubungan yang lebih, walaupun dia termasuk cowok yang menarik, tubuhnya sintal dan selau berpakaian rapi.
Aku masih kepikiran dengan cowok yang tak sengaja aku tabrak di lorong kampus tadi pagi,tanpa meminta maaf aku membereskan buku yang berserakan dilantai dan langsung kabur meninggalkannya.
Pertemuan kedua
Duuubrraak!!! aduuh maaf,"pintaku kepada dia yang tak sengaja aku tabrak, entah kenapa ahir2 ini aku sering gag fokus dengan pikiranku,ternyata dia cowok yang pernah aku tabrak sebelumnya, kamu gag apapa?" tanyanya, gag apapa kok" jawabku, "kamu lagi,hobinya nabrak orang ya non?"ledeknya, aku Randy" dia mencoba untuk memperkenalkan diri,"Layla" jawabku. tanpa pikir panjang aku begegas meninggalkannya. gag tahu knpa semenjak perkenalan itu aku sering teringat akan kecerobohanku menabraknya hingga dua kali,tak ku pungkiri dia memang cowok yang menarik badannya yang tinggi tegap dan wajahnya yang lumayan ganteng membuatnya terlihat sempurna sebagai lelaki. Tit tit tit ... hp berdering tanda ada sms "Layla aku Randy,ini nomorku,save ya" ternyata dari Randy, dari mana ia tahu nomorku,pikirku. Tak berapa lama aku membalasnya. Tambah lagi satu temanku, tapi kenapa kebanyakan dari mereka seperti berlomba lomba untuk mendapatkan sesuatu dariku. Semakin sering aku bertemu dengannya, membuat janji untuk jalan bareng di malam minggu,nonton dan jalan2 bersama menghabiskan akhir pekan bersamanya. Kebersamaan ini membuat aku sedikit memiliki rasa kepadanya. Masalah hubunganku dengan Randy aku tak lupa menceritakan kepada sahabatku Romeo, sepertinya dia tak terlalu semangat untuk menanggapi hal ini, karena setiap aku menceritakan tentang Randy, tanggapannya selalu biasa saja bahkan tak menghiraukan ceritaku. Beberapa minggu aku dekat dengan Randy akhirnya dia mengutarakan perasaannya kepadaku, sontak aku kaget dan tak percaya akan secepat ini, dalam keadaaan ini aku berusaha untuk tenang dan gag keburu buru menjawabnya.
Sepertinya Romeo tak begitu suka dengan hubunganku dengan Randy, dia semakin menjauh, tak biasanya dia bersikap cuek kepadaku. mungkin ini bentuk protes darinya agar aku menjauhi Randy karena Randy terkenal playboy. Biarlah Romeo dengan sikapnya yang dingin, aku udah terlanjur jatuh hati dengan Randy,dan aku udah mengambil keputusan untuk menerima Randy. Kini hari hariku tak begitu sepi karena kehadiran Randy, tapi ini tak berlangsung lama, ada kabar yang tak enak di dengar, ternyata Randy memiliki pacar selain aku, Cewek SMA 2th lebih muda dari aku. Ternyata benar kata Romeo, tapi aku tak terburu buru mengambil keputusan, aku mencoba untuk bertanya kepada Randy dan menginginkan penjelasan darinya. Berkali kali Randy meyakinkan aku untuk lebih tenang dan jangan mudah untuk percaya apa kata orang. Gara gara kejadian ini sikap Randy sedikit aneh, dan aku semakin yakin akan kebenaran kabar itu. tapi entah kenapa aku tak berdaya di buatnya, aku tetap saja berusaha untuk bersikap biasa saja walaupun sakit hati ini. sudah beberapa hari ini Randy gag masuk kuliah, ternyata ada sesuatau yang di sembunyikan oleh Randy dariku, keadaan ini membuatku bertanya2, apakah ada yang salah dariku, tapi bukannya aku yang harus marah kepadanya.
Malam ini Randy Mengajakku kerumahnya, bertemu dengan kedua orang tuanya, Randy menjelaskan panjang lebar mengenai sikapnya akhir2 ini, Randy memilih untuk meninggalkan bangku kuliah demi pekerjaannya. Pekerjaan barunya menuntutnya untuk meninggalkan kota ini. "jadi kamu akan meninggalkan aku?" tanyaku sambil aku menarik narik bajunya tanda kemanjaanku, " aku akan pindah untuk beberapa tahun ini,bekerja mencari pengalaman selagi aku masih muda"jelasnya," tapi kenapa harus keluar kota?apa tidak bisa bekerja dikantor dekat2 sini saja" rengekku," harus bagaimana lagi aku suadah terlajur diterima di kantor cabang Surabaya,". Dengan kecewa aku berusaha untuk menahan air mataku. "Dalam keadaan seperti ini mungkin kita tidak akan bertemu dalam waktu yang lama"imbuhnya. Malam ini mungkin malam yang berat bagiku, besok dia akan berangkat. Tapi biarlah aku ikhlas toh dia tak selamanya pergi,kita tak akan hilang komunikasi karena masih banyak cara berkomunikasi di jaman serba modern saat ini.
Hari Kasih Sayang
Tanpa Randy hidupku gag terlalu sepi masih banyak teman2 dan sahabat ku Romeo, Dia kembali saat mengetahui Randy sudah tak bersamaku lagi. Romeo yang sudah lama tak menceritakan kisahnya,kini dia lebih terbuka untuk menceritakan cewek2 yang lagi dekat dengannya atau dia lebih semangat ketika dia menceritakan masa lalunya dengan seorang cewek yang telah lama dia pacari yang berakhir karena tuhan telah memanggilnya terlebih dulu. Walaupun jomblo rupanya dia senang dengan gelarnya saat ini, jomblo bahagia katanya, karena dengan keadaan ini dia lebih leluasa dengan cewek2 di sekelilingnya. "kenapa kamu g pilih salah satu dari mereka?"tanyaku. " Belum ada yang pas" dia menjawab sekenanya. mungkin karena kita berada di kantin kampus yang lumyan ramai yang kurang cocok untuk ngobrol.
"Hallo assalamualaikum.. " Layla aku Sandy, temennya Romeo,.. percakapan singkat itu membuatku kaget, walaupun hanya berbicara jarak jauh, aku merasa canggung dengan orang baru ini. Ini gara2 Romeo yang memberikan nomorku kepada Sandy. Entah kenapa jalanku untuk dekat dengan cowo mulus banget,hingga membuatku pusing dengan ulah mereka. Belum lagi urusan Randy kelar, kini muncul si Sandy, dari gelagatnya dia mencoba untuk lebih dekat denganku. Aku menanggapinya dengan santai. Sementara itu hubunganku sama Randy semakin renggang, pasti karena kita jarang bertemu dan dia sudah sibuk dengan pekerjaan barunya. Atas kesepakatan kita lebih baik mengakhiri hubungan ini. Dengan begitu tidak ada lagi rasa bersalah di antara kita.
Beberapa hari lagi adalah hari Valentine, tapi buatku hari itu biasa saja, aku tak merayakannya. Malam minggu besok Sandy mengajakku jalan, tak hanya berdua saja, keempat temanku yang lain juga di undangnya. Menurutku ini bukan kumpul2 biasa, di balik itu semua ternyata mereka merencanakan perayaan hari kasih sayang itu,dalam hati aku tertawa kenapa mereka sampai bela2in mengadakan perkumpulan ini hanya untuk merencanakan satu hari itu. Tapi asyik juga dalam acara ini aku jadi lebih bersemangat, karena beberapa hari lalu aku sempat berduka karena Randy. Walaupun kendaraan lalu lalang di depan kami, tak mengurangi rasa kebersamaan kami malam itu, bercanda sana sini ngomongin hal2 yang lagi booming hingga menceritakan hobi masing2.
Hari kasih sayang,kenapa harus ada hari ini, menurutku hari kasih sayang itu setiap hari tak perlu hari khusus. Tapi tak ku pungkiri malam ini Sandy mengajakku jalan, kali berbeda kita hanya berdua,"kemana kita pergi?" tanyaku, "udah tenang aj" jawabnya, jantungku berdebar kencang pikiranku sudah kemana2,aku takut terjadi sesuatu padaku, melewati gang2 kecil di suatu kampung lumayan jauh dari tempat tinggalku. ooh ternyata kami menuju rumah salah teman dan mengajaknya jalan2 bareng,untunglah aku jadi lega dan pikiran burukku hilang. Menuju tempat makan di tengah kota, kita berempat akan menghabiskan separuh malam disini,menikmati hiburan live music dan santap malam yang tak terlupa. Tapi rupanya tak disini saja hiburan malam ini, kita bergegas menuju tempat selanjutnya,rumah si Sandy. Oh my god ada kejutan apalagi disana, jantungku deg degan dibuatnya, kenapa rumahnya sepi?" sedikit mencurigakan memang tapi aku berusaha positif thingking,ternyata ini bukan rumahnya, ini rumah tantenya yang kebetulan satu keluarga pergi keluar kota, dan sang tante menitipkan rumahnya kepada Sandy, "masuk aja anggap rumah sendiri" sambil tersenyum dia mempersilahkan aku masuk bersama 2 orang teman yang lain. Sambil menunggu jam malamku berahir kami habiskan dengan berkaraoke disalah satu ruangan keluarga.
Sekotak coklat pemberian Sandy dalam genggamanku, dia berikan tanda hari kasih sayang, aku tersenyum lebar bukan karena coklatnya tapi karena waktu yang menurutku gag perlu untuk dirayain, tapi tak mengapa ada untungnya juga. Bukan hanya itu saja dia menyanyikan sebuah lagu untukku, lagu yang dia suka. Dengan gitarnya dia melantunkan nada demi nada dan aku menikmatinya hingga membuat mataku berkaca kaca.
Asdos Baru
Mata kuliah yang menurutku melenceng dari fakultas ini membuatku pusing bukan kepalang,mata kuliah psikologi eksperimen, yang sebelumnya belum pernah aku pelajari memaksa aku untuk menguasai dalam waktu singkat. Bukan hanya aku saja kebanyakan dari temanku juga berpikiran sama denganku.
" Selamat pagi, rekan2" sapa bapak dosen, Pagi ini bapak kenalkan asdos baru bapak, Nizar. Makin malas saja aku masuk kelas mata kuliah ini, membosankan. Sepertinya teman temanku juga merasakan hal yang sama, mereka menjawab pertanyaan dosen dengan seenaknya dan berkesan guyon.
Hhhh .. hari ini terasa berat, urusan kampus belum kelar, ini muncul lagi masalah baru, Tata mantan si Sandy yang ga terima kalo aku deket ma Sandy. Pasalnya Sandy mutusin dia karena ada aku, tapi apa salahku toh bukan aku yang deketin Sandy. Dilabrak,sepertinya hal yang biasa buatku saat saat ini, ini semua gara gara cowok cowok itu,mereka yang mencoba mendekati aku, dengan wajah sinis Tata menatapku setiap kita berpapasan. Capek karena ulah mereka, maunya seneng2 malah nyusahin. Keadaan ini gag boleh aku biarin larut begitu lama, aku harus mengambil sikap.
"Sandy,aku mau ngomong, tadi pagi Tata menegurku"kataku. apa?? dia bilang apa aja?" Sandy kaget, Dia menyalahkan aku atas perpisahan kalian" jelasku, "jangan di ambil hati" Sandy mencoba menenangkanku.
Tapi aku tetap tak tenang,karena tuduhan itu. "Sandy maafkan aku, lebih baik kau menjauh dariku" dengan wajah lesu aku mencoba meluruskan sikapku. Aku merasa Sandy sangat kecewa dengan keputusanku ini, aku tak tahan melihat wajah kecewa itu, Sandy mencoba menarik tanganku tanda tidak kerelaannya. Semakin terharu aku di buatnya.
Dia kembali
Untuk memulihkan hati dan pikiranku kembali,aku berencana mengunjungi sahabatku di Pulau dewata Bali, itung2 berlibur,hanya beberapa hari saja. Dalam ketenanganku muncul lagi rasa sakit itu,Randy. Dia mencoba menghubungiku kembali, sekedar basa basi menanyakan kabarku. Dia juga menceritakan pekerjaan barunya. Aku tak akan menceritakan kisah sedihku kepadanya, dia tahu aku di bali.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar